SMA kelas 1 itu pertama kali saya mendengar istilah anak Rohis yang mayoritas mereka berjilbab besar-besar. Seperti anak baru kebanyakan saya juga tidak tau apa itu Rohis, tapi kerena keramahan dari kakak-kakak Rohis yang sering membantu saya untuk mengenalk dunia baru,dunia anak SMA saya sering diajak untuk mengikuti kajian jumat setelah selesai solat jumat. awalnya saya mau mengikuti kajian itu karena saya tidak mau ikut pramuka yang itu wajib untuk siswa kelas satu. Disekolahku anak-anak Rohis mendapat perlakukan istimewa dari sekolah (itu sih menurut ku), karena anak rohis boleh tidak mengikuti kegiatan pramuka yang diwajibkan bagi siswa kelas satu.
Di antara anak-anak rohis yang mereka mayoritas memakai jiblab besar saya merasa sangat asing karena memang dari awl saya masuk SMA saya tidak di perbolehka orang tua untuk memakai jilbab. meskipun keinginan itu sudah ada sejak SMP kelas 3 tapi itu hanya sebatas menjadi keinginan saja yang tidak pernah terwujudkan. tapi meskipun saya berbeda dari mereka yang selalu memakai jilbab besar tapi mereka tidak pernah memandang saya berbeda dengan mereka, mereka malah mengangap saya sebagai kelurga mereka...
Di sini lah saya menemukan hidayah itu... hidayah yang Allah kirimkan kepda ku melalui saudara-saudara saya di dalam Rohis. Di sini saya banyk menemukan hal baru yang belum pernah sama sekali ku ketahui bahwa ternyata memakai jilbab itu adalah suatu kewajiban. Di sini saya menemukan ukhuwah yang disatukan karna Allah ukhuwah dalam dakwah.
Saya masih teringat jelas waktu pertamakali sya membuatkan tekat saya untuk melaksanakan perintah Allah untuk berhijab... waktu itu adalah hari pertama saya memasuku bangku kelas 2 SMA dengan pernuh perjuangan saya akhirnya bisa mengenakan jilbab itu sebagai mahkota seorang muslimah. Perjuangan yang harus saya lalui karna orang tua terutama ibu saya yang selalu melarang saya untuk mengunakan jilbab. Meski perjuangan itu berat tapi dengan dukungan dan bantuan saudara-saudara saya di Rohis dan berkat do'a mereka semua Allah meringankan perjuangan itu. Meski hanya denga pakaian seragam bekas kakak kelas yang sudah lulus dan jilbab pemberian guru saya akhirnyapun saya bisa berhijab melaksanakan perintah Allah...
Tapi ternyata ujian itu tidak cukup berhenti disitu saja. Allah telah berfirman dalam Qs. Al-Ankabut : 2-3
Itulah perjalanan saya awal mengenaiak jilbab. bagi saudara-saudara saya yang baru mengenakan jilbab dan mendapat pertentangan dari orang tua maka jagan lah putus asa dan melepaskan mahkota kita sebagai muslimah... mungkin masih banyak diluar sana meng perjuangannya lebih berat dari kita dan mereka ternyata bisa juga mempertahankan untuk tetap berhijab kenapa kita tidak bisa???? Mungkin masih banyak juga saudara-saudara kiata yang perjuangannya lebih dan mereka mampu bertahan lalu kenapa kita tidak...
Di antara anak-anak rohis yang mereka mayoritas memakai jiblab besar saya merasa sangat asing karena memang dari awl saya masuk SMA saya tidak di perbolehka orang tua untuk memakai jilbab. meskipun keinginan itu sudah ada sejak SMP kelas 3 tapi itu hanya sebatas menjadi keinginan saja yang tidak pernah terwujudkan. tapi meskipun saya berbeda dari mereka yang selalu memakai jilbab besar tapi mereka tidak pernah memandang saya berbeda dengan mereka, mereka malah mengangap saya sebagai kelurga mereka...
Di sini lah saya menemukan hidayah itu... hidayah yang Allah kirimkan kepda ku melalui saudara-saudara saya di dalam Rohis. Di sini saya banyk menemukan hal baru yang belum pernah sama sekali ku ketahui bahwa ternyata memakai jilbab itu adalah suatu kewajiban. Di sini saya menemukan ukhuwah yang disatukan karna Allah ukhuwah dalam dakwah.
Saya masih teringat jelas waktu pertamakali sya membuatkan tekat saya untuk melaksanakan perintah Allah untuk berhijab... waktu itu adalah hari pertama saya memasuku bangku kelas 2 SMA dengan pernuh perjuangan saya akhirnya bisa mengenakan jilbab itu sebagai mahkota seorang muslimah. Perjuangan yang harus saya lalui karna orang tua terutama ibu saya yang selalu melarang saya untuk mengunakan jilbab. Meski perjuangan itu berat tapi dengan dukungan dan bantuan saudara-saudara saya di Rohis dan berkat do'a mereka semua Allah meringankan perjuangan itu. Meski hanya denga pakaian seragam bekas kakak kelas yang sudah lulus dan jilbab pemberian guru saya akhirnyapun saya bisa berhijab melaksanakan perintah Allah...
Tapi ternyata ujian itu tidak cukup berhenti disitu saja. Allah telah berfirman dalam Qs. Al-Ankabut : 2-3
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja)
mengatakan: ’Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi ?Dan
sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka
sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya
Dia mengetahui orang-orang yang dusta.
Sempat ibu saya membuang semua baju-baju muslimah saya kedalam sampah hingga tak tersisa satu pun termasuk seragam sekolah saya...Ketika semua ujian itu datang dari Allah maka hendaklah kita juga memhon pertolonga dari Allah. Allah menolong saya denga perantara saudara-saudara Rohis dari mereka Akhirnya saya bisa mendapatkan kembali baju seragan untuk sekolah...
Sedikit demi sedikit dengan doa dan sikap saya yang berubah lebih baik sebelum dan setelah memakai jilbab akhirnya ibu saya mulai luluh dan membiarkan saya berjilbab sesuai dengan keinginan saya, meski kadang kala beliau masih menyuruh saya untuk melepaskan jilbab yang saya pakai. Perjuangan uuntuk memahamkan ibu saya tidaklah mengenai perinsip hidup dan dengan jilbab saya tidaklah singakat. saya membutuhkan waktu dari kelas 2 SMA sampai saya kuliah semester 4. membutuhkan waktu empat tahun untuk ibu saya menerima saya dengan perinsip hidup saya.
Itulah perjalanan saya awal mengenaiak jilbab. bagi saudara-saudara saya yang baru mengenakan jilbab dan mendapat pertentangan dari orang tua maka jagan lah putus asa dan melepaskan mahkota kita sebagai muslimah... mungkin masih banyak diluar sana meng perjuangannya lebih berat dari kita dan mereka ternyata bisa juga mempertahankan untuk tetap berhijab kenapa kita tidak bisa???? Mungkin masih banyak juga saudara-saudara kiata yang perjuangannya lebih dan mereka mampu bertahan lalu kenapa kita tidak...
Saat Allah memberikan cobaan kepda kita, Allah yakin bahwa kita kuat menerima cobaan itu dan dengan itulah kita menjadi lebih kuat dari sebelumnya.... karna Allah telah berfirman dalam Qs. Al-Baqarah : 286
“Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”
“Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”
Semoga kita termasuk orang sabar aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar